Strawberry Cake

"Sepotong kue dengan sebuah stroberi berwarna merah dan lelehan cokelat di atasnya. Manis."

Ada dua jenis orang dengan cara yang berbeda untuk memulai melahap kue tersebut. Orang yang pertama, mengambil stroberi dan memakannya terlebih dahulu dan kue setelahnya. Orang yang kedua, memakan kuenya terlebih dahulu, menyisakan stroberi untuk dimakan terakhir. Kamu termasuk orang yang mana?

Kalau yang kedua, berarti kita jodoh.

Save the best for the last. Ya, karena aku selalu mengarah ke tujuan yang jelas. Oleh sebab itu aku selalu membuat list apa saja yang harus aku lakukan untuk mencapai tujuan, sesuai yang aku inginkan. Bagaimanapun caranya aku harus melakukan setiap list yang telah aku buat. Apa pun itu.

Sejalan dengan itu, aku menyiapkan stock kesabaran dalam sebuah ruangan bawah tanah, paling dalam, sampai tak ada yang bisa mengetahui di mana aku menyimpannya. Terima kasih telah mengingatkanku dengan pertanyaan "Kamu kok sabar banget sih?" yang sudah....ah, aku sampai tidak bisa menghitungnya. Dengan begitu aku jadi selalu teringat, masih cukupkah stock kesabaranku di dalam ruangan itu? Tak masalah. Aku tak peduli. Asal aku bisa mencapai tujuan itu. Di akhir aku akan mendapatkannya.

Tak peduli harus ada beberapa potongan kue yang harus aku makan, akan tetap aku makan, karena toh nanti akhirnya aku akan memakan stroberi berwarna merah dengan lelehan cokelat kesukaanku itu. Yummm...

Tunggu...

Stroberinya kemana?

Sekarang dihadapanku hanya ada sepotong kue. Tanpa stroberi. Tak ada stroberi dengan lelehan cokelat. Aku terpaksa menelan perlahan-lahan kue ini. Aku tersedak. Tapi aku harus tetap menelan kue ini. Karena aku tau tak ada stroberi dengan lelehan cokelat yang menunggu untuk aku makan. Tak ada tujuan.

Heran.

Sejak kapan stroberi bisa hilang dengan sendirinya? Apa dia punya kaki? Sejak kapan? Atau dia dibawa pergi orang lain? Entahlah. Yang jelas sekarang aku masih tetap memaksakan diri untuk menelan kue ini. Cepatlah habis. Karena aku sudah kenyang. Sangat kenyang.