Muntahan Lain

Rabu, 25 November 2015

Teman Rasa Pacar?


Hangat. Tidak terlalu dingin. Tidak terlalu panas. Tetapi jika dibiarkan terlalu lama nantinya juga akan menjadi dingin. Seperti kehadirannya.

Jika dia ada akan terasa hangat. Jika terlalu lama bersamanya akan menjadi dingin. Mengapa? Karena aku dan dia “selalu bersama tetapi tak bisa bersatu” (Sepatu – Tulus).

Iya, aku dan dia tak akan pernah menjadi kita.

Nafasnya terasa hangat setiap ia menyanyikan sebait dua bait lagu, bersamaku. Setiap ia lelah dan menyandarkan dagunya di pundakku. Tangannya terasa hangat setiap ia memegang pundakku dan mendekatkan ke tubuhnya, mengguncang tubuhku yang mungil, seakan menguatkanku. Pun setiap aku terganggu oleh nyamuk. Tanpa ucap, telapak tangannya yang hangat seketika menutupi bagian kakiku yang mulai memerah karena gigitan nyamuk.

Tidak bertahan lama. Hangat itu tergantikan dengan rasa dingin. Semakin lama semakin menusuk. Tidak. Aku dan dia tidak bisa seperti ini seterusnya. Nyeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar