Aku hilang.
Tanpa kabar.
Aku balas pesanmu seperlunya.
Aku tak pernah mengucapkan selamat ulang tahun, untukmu.
Iya, memang aku sengaja...
Camelia, aku masih khawatirkan kesehatanmu. Aku masih peduli.
Iya, aku masih ada.
Di sini.
Tapi tetap saja.
Camelia, aku tahu setiap kamu dalam bahaya.
Aku yang datang pertama kali untuk melindungimu.
Aku datang setiap kamu butuh.
Aku genggam tanganmu.
Aku lindungi kamu.
Aku tenangkan kamu.
Iya, aku masih ada.
Di sini.
Tapi tetap saja.
Camelia, aku tahu kamu akan selalu memelukku, dalam setiap doamu.
Isakanmu.
Dekapanmu.
Erat.
Masih jelas.
"Jangan pergi. Jangan tinggalin aku."
"Jangan pergi. Jangan tinggalin aku."
Iya, aku masih ada.
Di sini.
Tapi tetap saja.
Berjarak.
Tuhan tahu. Jarak ini aku buat agar kamu tidak semakin sakit.
Karena aku.
Agar kamu tahu rasanya disayangi, dikasihi, tanpa tapi.
Aku masih ada.
Di sini.
Tapi tidak dekat denganmu.
Tidak akan bertemu lagi denganmu.
Biarkan jarak ini.
Tetap seperti ini.
Camelia, semoga lelakimu bisa menjagamu seperti aku menjagamu.
Semoga lelakimu bisa menyayangi lebih, lebih, dan lebih dariku.
Lelakimu adalah orang yang paling beruntung, bisa menyayangimu, dekat denganmu. Tanpa jarak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar